Tanaman bajakah tengah menjadi perbincangan publik setelah khasiatnya diketahui mampu menyembuhkan penyakit kanker. Tanaman bajakah yang berasal dari hutan Kalimantan ini, berhasil membawa dua siswa asal SMAN 2 Palangkaraya, Kalimantan tengah meraih Gold Medals di Korea Selatan dalam ajang World Invention Creativity.
Jurnalis KompasTV, Aiman Witjaksono menelusuri lebih lanjut mengenai tanaman bajakah yang kemudian disiarkan dalam progam Aiman KompasTV dengan tema "Berburu Tanaman Penyembuh Kanker di Hutan Kalimantan,"
Mengutip dari tayangan program Aiman yang bersumber dari tim peneliti akar bajakah SMAN 2 Palangkaraya, lokasi tumbuh tanaman bajakah tersebut berada di lahan gambut dan hanya terdapat di hutan pedalaman Kalimantan.
Sepintas, pohon bajakah hampir mirip dengan tumbuhan lainnya yang berada di hutan Kalimantan. Secara kasat mata tidak ada yang spesial sehingga membutuhkan kejelian dalam mencarinya.
Adapun tanaman bajakah berbentuk batang bersulur yang tumbuh mengular hingga tinggi mencapai lima meter, memiliki batang yang kuat dan cukup besar.
Tanaman bajakah bisa merambat pada ketinggian 5 meter lebih hingga ke puncak pohon lain yang dirambatinya.
Akar tanaman ini menghujam di dasar aliran air lahan gambut.
Tanaman bajakah hanya hidup di lokasi rimbun di mana sinar Matahari tak banyak masuk, tertutup rimbunnya hutan.
Aiman tidak mengungkapkan lebih detail mengenai tempat tumbuhnya tanaman bajakah karena kekhawatiran akan adanya eksploitasi tanaman tersebut.
Namun diketahui, lokasi tumbuhan bajakah berada di sebuah hutan yang berada di Kalimantan Tengah, di luar Kota Palangkaraya.
Jika ditempuh dari SMAN 2 Palangkara, memakan waktu sekitar satu hingga dua jam dan harus melewati Jalan Trans kalimantan hingga berada di lokasi tanaman tersebut.
Cara untuk mengolah tanaman bajakah untuk mengobati kanker tergolong cukup mudah.
Yakni dengan dikeringkan di bawah sina Matahari, kemudian dicacah dan ditumbuk sampai menjadi bubuk.
- Satu gram tanaman bajakah harus direbus kurang lebih 30 menit.
- Kemudian air rebusan bajakah dikonsumsi pengganti air putih sehari-hari.
- Dalam tanaman bajakah terdapat banyak zat penyembuh kanker.
- Di antaranya Fenolik, Streroid, Tannin, Alkonoid, Saponin, Terpenoid.
Beberapa zat ini terbukti mampu menyembuhkan kanker setelah diuji coba di Laboratorium Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Seperti diketahui, tiga siswa SMAN 2 Palangkaraya menjadi juara dunia setelah memilih khasiat bajakah sebagai topik karya ilmiah yang dilombakan di ajang World Invention Creativity Olympic (WICO) di Seoul, Korea Selatan, di bidang sains pada bulan Juli yang lalu.
Diuji coba dengan Tikus
Peneltian tanaman bajakah sempat diuji sampel yang menggunakan dua ekor mencit atau tikus betina atau tikus kecil berwarna putih, yang sudah diinduksi atau disuntikkan zat pertumbuhan sel tumor atau kanker.
Sel kanker berkembang di tubuh tikus dengan ciri banyaknya benjolan pada tubuh, mulai dari ekor hingga bagian kepala.
Selanjutnya, diberikan dua penawar atau obat yang berbeda terhadap kedua tikus, yang sebelumnya telah disuntikkan zat pertumbuhan sel tumor atau kanker.
Satu tikus diberikan bawang dayak dalam bentuk cairan yang diminumkan ke tikus.
Sementara tikus lainnya diberikan air rebusan yang berasal dari kayu bajakah.
Cara Penyembuhan
Akar bajakah dikeringkan dengan sinar matahari dan dicacah
1 gram bubuk bajakah direbus selama 30 menit
Air bajakah dikonsumsi sebagai pengganti air minum setiap hari
BACA JUGA