Tanaman ini berasal dari Cina. Dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian sampai 3000 m dpl. Tanaman Baru Cina dapat dikembangbiakkan atau perbanyakkan dengan cara stek atau biji. Baru Cina cocok ditanam pada tanah yang cukup lembab dan tanah yang kaya humus.
Klasifikasi tanaman Baru Cina tergolong pada Divisi Spermatohyta Sub Divisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Bangsa :Asterales, Suku : Compositae, Warga :Artemisia, Jenis : Artemisia vulgaris L. Nama umum Baru Cina Nama daerah : Baru cina (Melayu), Beungkar, kucicing (Sunda) Suket gajahan (Jawa Tengah), Kolo (Halmahera) Goro-goro cina (Ternate), Nama Inggris Mugwort, common wormwood, felo.
Ciri � ciri : Tumbuhan ini berbentuk semak, menahun, tinggi 30-90 cm. Batang tumbuhan ini berkayu, bulat, bercabang, putih kotor. Tumbuhan ini mempunyai daun tunggal, tersebar, berbagi menyirip, berbulu, panjang 8-12 cm, lebar 6-8 cm, pertulangan menyirip, permukaan daun atas hijau, permukaan bawah keputih-putihan. Bunga baru cina berbentuk majemuk, bentuk malai di ketiak dan di ujung batang, daun kelopak lima, hijau, benang sari kuning, kepala putik bercabang dua sedangkan buahnya berbentuk kotak, bentuk jarum, kecil, coklat. Biji baru cina berukuran kecil dan berwarna coklat, sedangkan akarnya tunggang dan berwarna kuning kecoklatan.
Penyebaran :
Tumbuhan ini berasal dari Cina
Habitat :
Tumbuh liar di hutan atau ladang, menyukai tanah yang lembab dan kaya unsur hara. Tumbuh pada daerah dengan ketinggian 500-
3.000 m dpl.
Kandungan kimia :
Tumbuhan ini mengandung minyak atsiri, zat pahit artemisin, kuebrakit, tauremisin, sitosterina, adenina, tetrakosanol, ferneol, stigmasterina, amirin, tanin dan resin
Bagian tanaman yang digunakan adalah daun dan tangkai
Cara kerja :
Tumbuhan baru cina bersifat sebagai insektisida
Khasiat lain :
Kegunaan lain dari baru cina adalah sebagai obat nyeri haid, obat kuat, obat batuk, obat kejang, obat mulas dan menambah nafsu makan.
Metode pembuatan :