Kemiri (Aleurites moluccana) merupakan tanaman yang bijinya digunakan sebagai sumber minya dan salah satu rempah masakan.
Tanaman ini terkait erat dengan singkong dan termasuk dalam suku Euphorbiaceae.Kemiri memang dikenal sebagai salah satu penyedap makanan yang sering digunakan pada masakan Asia.
Kandungan minyak yang tinggi pada biji kemiri membuatnya cocok mengentalkan makanan. Minyak kemiri sering dikaitkan dengan manfaatnya untuk kesehatan dan kesuburan rambut.
Selain itu dapat melancarkan pencernaa, mengurangi resiko penyakit jantung, mengurangi insomnia, bebas konstipasi hingga sehatkan tulang dan sendi
Dengan melihat banyaknya manfaat biji kemiri dan harga kemiri cukup tinggi di pasaran, sekarang banyak orang mencoba peruntungan dengan menanam atau membudidayakan kemiri.
Cara Budidaya Kemiri
Syarat Tumbuh
Tanaman kemiri membutuhkan kesesuaian tanah atau kondisi pertumbuhan yang cocok untuk pertumbuhan secara optimal. Tanaman kemiri tumbuh baik di tanah kapur, tanah berpasir di pantai.
Kemiri akan tumbuh dan berproduksi baik pada ketinggian 0-800 meter di atas permukaan laut di tebing datar, bergelombang dan curam dengan curah hujan 1.500-2.400mm/tahun dan suhu 20�C-27�C.
Persiapan Benih
Bibit dapat diperoleh dari buah yang sudah matang dan jatuh. Biji direndam dengan air dingin selama 15 hari sebelum melakukan pesemaian.
Kemudian kikir benih dari samping yang memunculkan akar lembaga. Setelah sekitar 45 hari, bibit siap disemai dan dilakukan seleksi semai, pilihlah bibit semai yang tegak dan sehat.
Benih yang disemaikan dengan media tabur dari campuran tanah dan pasir dalam perbandingan 1: 2 dan kemudian disaring dengan kawat saringan dengan ukuran 2 mm.
Sebelum itu, tuangkan ke dalam bak plastik agar bebas dari hama dan penyakit, media tabur disterilkan dengan cara dipanggang.
Biji benih di semai dengan kedalaman sekitar 2,5 hingga 10 cm. Pembibitan baru bisa digunakan setelah berumur sekitar 6 bulan hingga 1 tahun.
Persiapan Lahan Tanam
Lakukan pengrataan tanah dari gulma dengan cara mencangkulnya, jarak tanam yang ideal untuk tanaman kemiri adalah 9x9m atau 10x10m.
Diikuti dengan pengajiran sesuai jarak yang akan digunakan. pengajiran harus lurus muka, belakang dan kesamping kiri kanan.
Pada ajir dibuat lubang berukuran 60x60x60 cm. Saat menggali lubang, bagian dari lapisan atas lantai galian harus dipisahkan. Kemudian tanah galian dicampur secara merata dengan pupuk kandang dalam perbandingan 1: 1.
Tahap Penanaman
Waktu terbaik untuk menanam bibit kemiri adalah di awal musim hujan atau akhir musim kemarau.
Dimana seminggu sebelum penanaman lubang tanam dituangkan dengan 2-5 kg ??pupuk matang sebagai pupuk dasar dan keasaman tanah berkurang.
Lakukan penanam di lubang tanam yang diisi tanah dan pupuk kandang, berhati-hatilah agar tidak merusak akar bibit. Benih harus ditanam sedemikian rupa sehingga akarnya teratur dan terbuka.
Perawatan dan Pemeliharaan
Penyiangan
Saat tanaman berumur sekitar 1 hingga 3 tahun lakukan penyiangan gulma atau tanaman berbahaya lainnya di sekitar batang utama.
Lakukan penyiangan gulma dengan rutin sebulan sekali bersamaan dengan pengendalian gulma agar udara dalam tanah baik.
Penyiraman
Tanaman masih membutuhkan banyak air pada umur satu hingga tiga tahun, jadi mereka perlu disiram setiap hari. penyiraman juga diperlukan terutama pada musim kemarau
Pemupukan
Berikan pupuk kandang sesuai dnegan kebutuhan tanaman untuk kesuburan tanaman agar tanaman menghasilkan buah lebih banyak Tanaman kemiri tidak membutuhkan kesuburan tanah, pupuk dimasukkan melalui lubang sekitar 40 cm di sekitar pohon.
Pemangkasan
Lakukan pemangkasan cabang tanaman yang sudah tua, mati, atau terlalu berdekatan sehingga pohon mendapat cukup sinar matahari dan udara.
Hama dan Penyakit
Penanggulangan hama dan penyakit pengganggu tanaman kemiri seperti Tungau (Tetranichiadae), moluska dan penggerek daun.
Penggerek batang, larva Dacus sp. dan latihan buah. Jamur wabah, penyakit antraknosa, dan buah muda jatuh sakit. dapat disemprotkan dengan insektisida dan fungisida
Waktu Panen
Waktu terbaik utnuk pemanenan yaitu dapat berlangsung 6-7 tahun setelah tanam dengan perbanyakan vegetatif. Teknik mengambil buah dengan cara memetik atau memotong buah rangakai menggunakan batang bambu.